kemenagsampang.com - Sebanyak 48 guru Bahasa Inggris dari jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 24 guru Bahasa Inggris dari jenjang Madrasah Aliyah (MA) dari Kabupaten Sampang akan mengikuti program pemetaan dan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris. Program ini merupakan inisiatif dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur, yang bekerja sama dengan English First (PT Eduka Bahasa Utama).
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang, Abdul Wafi, program ini menunjukkan komitmen Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur ddan Kemenag Kabupaten Sampang dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di madrasah. Dengan dukungan dari English First, diharapkan program ini akan menjadi model bagi upaya peningkatan kompetensi guru di daerah lain, serta memperkuat kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.
Program ini, lanjut KaKan Kemenag Sampang Abdul Wafi, dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan para guru dalam mengajar Bahasa Inggris, sesuai dengan perkembangan terbaru dalam metode pengajaran dan kebutuhan pendidikan saat ini.
" Kerjasama dengan English First merupakan salah satu upaya strategis untuk memastikan program ini berjalan dengan standar internasional" ujarnya.
Harapannya, para guru Bahasa Inggris di jenjang MTs dan MA di Sampang akan memiliki kompetensi yang lebih baik dalam mengajar bahasa Inggris, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas pembelajaran di madrasah.
" Selain itu, program ini juga akan meningkatkan motivasi dan profesionalisme para guru, yang merupakan komponen penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang unggul " Kata KaKan Kemenag Sampang Abdul Waf
Kasi Pendma Kemenag Sampang, Wahyu Hidayat, menjelaskan program ini akan dilaksankan melalui berbagai tahap. Antara lin : pemetaan kompetensi, para guru akan mendapatkan evaluasi mendalam terkait keahlian mereka, sehingga dapat diidentifikasi area yang memerlukan peningkatan.
Lalu, lanjutnya, melalui pelatihan yang bertujuan peningkatan kompetensi yang difokuskan pada pengayaan keterampilan mengajar, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran, metode pengajaran interaktif, serta peningkatan kemampuan berbahasa Inggris para guru itu sendiri.
" Terakhir akan dilakukan proses pendampingan selama proses belajar berlangsung yang bertujuan untuk memantau perkembangan kompetensi guru " tukasnya..(Red)