kemenagsampang.com-Kepala MTsN 1 Sampang, Dr. Matrapi, S.Pd., M.Pd., menyerukan kepada para siswa untuk meneladani semangat para pahlawan dengan menjadi generasi unggul, berprestasi, dan berakhlak mulia. Pesan itu disampaikan saat upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 di halaman madrasah, Senin (10/11/2025).
Dalam sambutannya, Matrapi mengingatkan kembali sejarah heroik pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang menelan ribuan jiwa rakyat Indonesia. Ia menegaskan bahwa perjuangan bangsa ini tidak berhenti setelah Proklamasi Kemerdekaan, melainkan terus berlanjut untuk mempertahankan kedaulatan.
“Hari ini kita mengenang pertempuran yang penuh darah dan nyawa. Lebih dari 6.000 rakyat gugur di Surabaya melawan penjajah. Itu bukan sekadar sejarah, tapi pengingat bahwa kemerdekaan ini dibayar mahal,” ujar Matrapi dalam amanatnya.
Ia juga menyinggung peran penting KH. Hasyim Asy’ari dan resolusi jihad, serta menekankan bahwa semangat santri dan masyarakat Madura turut mewarnai perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
“Yang membunuh Brigadir Mallaby itu santri, bahkan ada yang mengatakan dari Madura. Ini bukti bahwa semangat kepahlawanan ada di hati rakyat kecil dan santri,” ungkapnya penuh semangat.
Lebih lanjut, Matrapi menegaskan bahwa makna kepahlawanan tidak lagi diukur dari perang dan senjata, tetapi dari kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Setiap dari kita bisa menjadi pahlawan masa kini. Caranya? Dengan disiplin belajar, berprestasi, menjaga lingkungan, dan menghargai sesama,” pesannya di hadapan peserta upacara.
Ia berharap momentum Hari Pahlawan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air, semangat pantang menyerah, dan karakter tangguh di kalangan peserta didik.
Upacara berlangsung khidmat dan tertib, diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan MTsN 1 Sampang. Petugas upacara berasal dari siswa kelas 7A yang telah berlatih dengan bimbingan guru pembina.
Melalui kegiatan ini, MTsN 1 Sampang menegaskan komitmennya dalam menanamkan nilai nasionalisme dan karakter kebangsaan kepada seluruh warga madrasah. (Bustanul/Red)





