Berita

Cegah Covid-19, Kemenag Sampang Himbau Pesantren Taat Protokol Kesehatan

kemenagsampang.com-Antisipasi pencegahan Covid-19 di Madura ditingkatkan. Instansi ramai-ramai mengeluarkan surat edaran kewaspadaan. Harapannya, tak ada warga yang terpapar.

Kementerian Agama (Kemenag) Sampang juga mengedarkan imbauan pada lembaga pendidikan di bawahnya agar melakukan antisipasi Covid-19. Termasuk ke pondok pesantren di Kota Bahari.

Pondok pesantren diimbau membatasi dan memperketat orang-orang yang keluar masuk. Itu dilakukan untuk melindungi santri agar tak terpapar Covid-19.

Kepala Kemenag Sampang Pardi mengatakan, pihaknya mengambil langkah untuk memagari pembelajaran. Lembaga pendidikan seperti pondok pesantren juga diimbau tidak melaksanakan pembelajaran di luar.

”Semua lembaga di bawah Kemenag termasuk madrasah, pondok pesantren, TPQ, dan masjid supaya lock down dulu,” kata Pardi kemarin (17/3).

Pesantren merupakan pusat berkumpulnya santri. Jika ada yang terserang wabah virus korona, otomatis penyebarannya akan cepat merembet kepada santri yang lain. Karena itu, pihaknya meminta pimpinan pondok pesantren mewaspadai tamu yang keluar masuk area pesantren.

”Kami sudah sampaikan, kalau bisa dikondisikan, sebaiknya pesantren tidak menerima orang dari luar atau mengeluarkan santri. Kita harus bersama-sama memerangi virus ini (Covid 19),” paparnya.

Keputusan tersebut sengaja diambil sebagai langkah antisipasi penyebaran virus korona. Namun, pihaknya tidak memungkiri dampak kebijakan yang diputuskan tersebut. Tentu berdampak pada sistem pendidikan di madrasah.

Selain itu, pihaknya sudah mengatur jadwal pelaksanaan ujian madrasah untuk siswa kelas akhir. Kemenag mengantisipasi agar pelaksanaan ujian di tingkat MI, MTs, dan MA tidak berbenturan. Karena itu, pihaknya harus menjadwal ulang.

”Minggu depan masih ada UN untuk aliyah. Makanya, kemungkinan nanti pelaksanaan ujian untuk mapel non UN akan berbenturan,” ujarnya.

Karena itu, Pardi akan mencari solusi bersama Bidang Pendma Kanwil Kemenag Jatim. Hal itu dilakukan dengan cara rapat secara telekomprence. Sebab, pihaknya tidak memungkinkan menggelar rapat secara tatap muka.

Sementara itu, Ketua PC NU Sampang KH M. Itqon Bushiri menambahkan, masyarakat tidak perlu terlalu panik tanpa meninggalkan kewaspadaan. Karena itu, dia mengimbau pengasuh dan pimpinan pondok pesantren menjaga pola hidup sehat dan bersih.

Di samping itu, sebagai langkah antisipasi, dia meminta masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan istighotsah. Yakni, membaca salawat tibbil qulub dan melakukan doa qunut nazilah. Hal itu bisa dilakukan secara berjamaah maupun pribadi.

”Jika ada indikasi terjangkit virus, segera berkoordinasi dengan instansi kesehatan terkait,” imbaunya. (Red)

Post Comment