
kemenagsampang.com-Kabar membanggakan datang dari dunia pesantren. Santri asal Kabupaten Sampang, Iis Pradila, berhasil meraih Juara 1 Marhalah Ula Majelis Fiqih Kategori Putri pada ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan Internasional ke-1 yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Pengumuman pemenang disampaikan oleh Perwakilan Menteri Agama, Edi Suhendi, melalui kanal YouTube resmi As’adiyah Pusat, Senin (6/10/2025). Ajang bergengsi ini mempertemukan para santri terbaik dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara sahabat.
Direktur PD Pontren Dirjen Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Dr. Basnang Said, menyampaikan bahwa para juara berhak memperoleh uang pembinaan dan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan dedikasi mereka dalam mengkaji kitab kuning.
Dalam keterangannya, Iis Pradila, santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Rohayu, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mengaku bersyukur dan tidak menyangka bisa meraih juara pertama di tingkat nasional.
“Saya sangat bersyukur dan terharu. Ini semua berkat doa para guru, orang tua, dan teman-teman di pondok. Semoga prestasi ini bisa memotivasi santri lain untuk terus semangat mengkaji kitab kuning,” ujar Iis Pradila dengan penuh haru.
Prestasi ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang, Fandi, yang menyebut kemenangan tersebut sebagai bukti nyata kualitas pendidikan pesantren di Madura, khususnya Sampang.
“Iis Pradila telah membawa nama baik Kabupaten Sampang di kancah nasional. Ini menunjukkan bahwa santri kita tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga unggul dalam intelektual dan tradisi keilmuan Islam klasik,” ujar H. Fandi.
Ia menambahkan, Kementerian Agama Sampang akan terus memberikan dukungan dan pembinaan kepada pondok pesantren agar semakin banyak santri yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) sendiri merupakan ajang tahunan bergengsi yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menguji kemampuan para santri dalam memahami, menafsirkan, dan menjelaskan isi kitab turats (kitab kuning).
Dengan capaian ini, nama Kabupaten Sampang kembali mencuat di tingkat nasional sebagai daerah yang kaya akan tradisi pesantren dan melahirkan generasi muda berprestasi.(Humas/Red)