kemenagsampang.com-Meski berada di balik tembok dan jeruji besi, semangat dakwah dan pengabdian tetap menyala di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II-B Sampang. Dua Penyuluh Agama Islam Kecamatan Sampang, Hasbullah dan Latifatun Nahdliyah, S.H.I, membuktikan bahwa dakwah tidak mengenal batas, bahkan di tempat yang dianggap paling sunyi sekalipun.
Dalam kegiatan penyuluhan keagamaan yang digelar di Rutan Sampang, keduanya hadir dengan penuh keikhlasan untuk memberikan pencerahan rohani kepada para warga binaan. Dengan pendekatan yang santun dan penuh kasih, mereka menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai Islam yang menumbuhkan harapan, keinsafan, serta semangat untuk memperbaiki diri.
“Tidak ada kata terlambat dalam bertaubat. Islam membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang ingin kembali ke jalan yang benar,” tutur Hasbullah di hadapan para peserta yang tampak khusyuk mendengarkan.
Sementara itu, Latifatun Nahdliyah menegaskan bahwa pembinaan rohani di Rutan merupakan bagian penting dari dakwah yang menyentuh aspek kemanusiaan.
“Kami hadir bukan untuk menghakimi, melainkan untuk mengajak dan membimbing agar hati mereka kembali tenang dengan iman dan ilmu,” ujarnya lembut.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para warga binaan. Beberapa di antara mereka menyampaikan rasa terima kasih karena merasa diperhatikan dan diberi ruang untuk memperbaiki diri. Momen ini menjadi refleksi bahwa setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk menata hidupnya kembali.
Melalui kegiatan rutin seperti ini, KUA Kecamatan Sampang menunjukkan komitmen untuk menghadirkan dakwah yang inklusif, menyentuh sisi kemanusiaan, dan membangun spiritualitas tanpa sekat.
“Tugas kami adalah menanam kebaikan, biarlah Allah yang menumbuhkan hasilnya,” tutup Hasbullah dengan penuh makna.(Halimi/Red)
