Monday, 20 Oct 2025
Berita

MTsN 1 Sampang dan Penyuluh Agama Islam KUA Sampang Bentuk Remaja Qurani, Tangkal Jerat Game Online

kemenagsampang.com-Suasana Aula MTsN 1 Sampang tampak hidup dan penuh semangat, Sabtu (18/10/2025). Ratusan siswa kelas 9 menyimak dengan antusias ketika para penyuluh agama dari KUA Kecamatan Sampang mengajak mereka berdialog tentang bahaya kecanduan game online dan pentingnya menjadi remaja Qurani.

Kegiatan bertajuk “Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS)” ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan gerakan moral — mengajak generasi muda agar bijak menggunakan teknologi sekaligus menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an di era digital.

Kegiatan yang digelar di Aula MTsN 1 Sampang itu diikuti oleh seluruh siswa kelas 9A hingga 9E, dihadiri Kepala MTsN 1 Sampang Matrapi, Waka Kesiswaan S. Ragil Susanto, para guru, serta tim Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Sampang sebagai narasumber.

Dalam sambutannya, Kepala MTsN 1 Sampang, Matrapi, menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim penyuluh yang memberikan materi relevan dengan tantangan remaja masa kini.

“Kami berterima kasih kepada tim penyuluh KUA yang hadir memberi bimbingan dan ilmu bermanfaat. Kegiatan BRUS ini penting untuk anak usia sekolah, agar mereka memahami bahaya pikiran yang tidak bermanfaat, seperti terlalu sibuk dengan lawan jenis atau kecanduan game online,” ujar Matrapi.

Ia menambahkan, remaja tidak akan mudah meraih ilmu jika pikirannya dipenuhi hal-hal yang tidak berguna.

“Banyak siswa hadir di kelas, tapi pikirannya tidak ikut belajar. Maka, kosongkan pikiran dari hal yang sia-sia, agar ilmu bisa masuk dan membawa berkah,” pesan Matrapi menegaskan.

Penyuluh Agama Islam Hasbullah membuka sesi pertama dengan tema “Remaja Cerdas, Bijak Bermain Game Online.” Ia menegaskan bahwa game online bisa bermanfaat bila digunakan secara proporsional.

“Game online bisa jadi hiburan dan sarana kolaborasi, tapi jika sudah mengganggu belajar, ibadah, dan interaksi sosial, itu menjadi jerat,” tegas Hasbullah.

Ia juga mengajak para siswa mengenali tanda-tanda kecanduan, seperti mudah marah saat dilarang bermain atau prestasi belajar yang menurun. Dalam materinya, ia memaparkan tiga solusi Islami agar remaja tak terjebak dalam dunia maya: Pertma, Atur Waktu: Ibadah dan belajar harus tetap menjadi prioritas. Game hanya hiburan, bukan kehidupan.

Kedua, Seimbangkan Hidup dan Jadilah “pro player dunia dan akhirat” dengan menyeimbangkan waktu untuk olahraga, seni, dan dakwah. Serta yang ketiga, Ambil Sisi Positif yakni terapkan nilai teamwork dan kesabaran dalam kehidupan nyata, hindari sikap toxic di dunia digital.

“Remaja perlu cerdas mengelola waktu dan bijak dalam menggunakan teknologi,” ujar Hasbullah menutup sesinya.

Sesi kedua dibawakan oleh Penyuluh Agama Islam, Aldi, dengan tema “Remaja Keren Qurani.” Materi ini menjadi puncak kegiatan, memotivasi para siswa untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup di tengah arus modernitas.

“Keren itu bukan karena gadget, tapi karena iman dan akhlak yang kuat,” pesan Aldi penuh semangat.

Ia menekankan bahwa remaja Qurani bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual. “Jangan biarkan teknologi menguasai kita, tapi gunakanlah ia untuk mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya.

Kegiatan BRUS kali ini juga dikemas secara menarik dengan kuis interaktif. Para siswa yang aktif bertanya atau menjawab mendapat hadiah dari tim penyuluh. Suasana aula pun penuh tawa dan semangat, memperlihatkan bahwa edukasi bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.

“Kami senang sekali, materinya seru dan tidak membosankan,” ungkap salah satu siswa dengan wajah ceria.

Melalui kegiatan ini, MTsN 1 Sampang bersama KUA Kecamatan Sampang menegaskan komitmennya membentuk generasi “Remaja Qurani” cerdas digital, kuat iman, dan berakhlak mulia.
Di tengah gempuran teknologi dan godaan dunia maya, para siswa diajak kembali kepada nilai-nilai Al-Qur’an sebagai kompas kehidupan agar tetap bijak, beradab, dan berprestasi.(Bustanul/Red)

Post Comment