kemenagsampang.com-Upaya percepatan penurunan angka stunting di Kecamatan Banyuates tak hanya mengandalkan sektor kesehatan. Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Banyuates, Fatahul Ulum, tampil di garis depan lewat pendekatan nilai-nilai agama dalam kegiatan Mini Lokakarya Kecamatan yang digelar BKKBN Banyuates, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan yang diikuti para kader KB dari seluruh desa ini menjadi wadah sinergi lintas sektor yang melibatkan BKKBN, KUA, dan tenaga kesehatan untuk memperkuat edukasi masyarakat tentang pentingnya kesiapan menikah, legalitas pernikahan, dan kesehatan keluarga.
Dalam materinya, Fatahul Ulum menegaskan pentingnya pembekalan agama bagi calon pengantin.
“Bekal agama adalah fondasi utama dalam membangun keluarga. Jika pondasinya kuat, keluarga akan mampu menghadapi berbagai ujian, termasuk mendidik anak agar tumbuh sehat dan berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Mu’din, staf KUA Banyuates, menyoroti pentingnya memiliki buku nikah resmi sebagai dasar hukum dan akses layanan publik, termasuk kesehatan ibu dan anak. “Pernikahan yang sah secara agama dan negara jadi langkah awal mencegah anak lahir dalam kondisi rentan stunting,” tegasnya.
Perwakilan BKKBN, Novita, menambahkan bahwa pencegahan stunting harus melibatkan pendekatan lintas sektor.
“Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kesiapan mental, spiritual, dan administratif dalam membangun keluarga,” ujarnya.
Melalui kolaborasi BKKBN dan KUA, Banyuates menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka stunting lewat sinergi nilai agama, kesadaran hukum, dan edukasi kesehatan keluarga.(Fatkhul/Red)
