kemenagsampang.com-Tak hanya urus nikah dan rujuk, Kantor Urusan Agama (KUA) Banyuates) kini tampil sebagai garda depan dalam pencegahan pernikahan dini dan penguatan ketahanan keluarga sejak remaja.
Peran itu tampak dalam kegiatan penyuluhan lintas sektoral yang digelar BKKBN Kecamatan Banyuates, Kamis (23/10/2025), di SMK An Nur Al Muntahy, Desa Kembang Jeruk. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, mulai dari KUA Banyuates, Polsek Banyuates, PPA Banyuates, hingga Puskesmas Banyuates.
Dalam forum itu, Penyuluh Agama Islam KUA Banyuates, Fatahul Ulum, tampil sebagai narasumber utama yang membahas pencegahan pernikahan dini dari perspektif agama dan sosial. Ia menegaskan bahwa pernikahan bukan hanya urusan cinta, melainkan tanggung jawab besar yang membutuhkan kesiapan ilmu, mental, finansial, dan spiritual.
“Belajar dan menyiapkan masa depan adalah ibadah. Menunda pernikahan sebelum waktu yang tepat adalah bentuk kecerdasan dan tanggung jawab,” tegas Fatahul Ulum di hadapan ratusan pelajar.
Selain Fatahul Ulum, hadir pula Bripka Dedi Bagus dari Polsek Banyuates yang membahas bahaya narkoba, Nurul Alfaini dari Puskesmas Banyuates yang memberikan edukasi gizi remaja, serta Fitriatul dari PPA Banyuates yang mengupas literasi digital dan bahaya cyberbullying.
Kegiatan berlangsung interaktif dan disambut antusias oleh siswa. Kolaborasi lintas sektor ini dinilai penting untuk memperkuat karakter, moral, dan kesehatan remaja sebagai modal menghadapi tantangan zaman.
Peran KUA Banyuates pun mendapat sorotan khusus karena tak hanya bergerak di bidang pelayanan keagamaan, tetapi juga aktif mendidik remaja agar memahami makna kesiapan berkeluarga secara utuh.
“KUA bukan sekadar tempat menikah, tapi juga pusat pembinaan keluarga dan remaja agar siap lahir batin menghadapi kehidupan,” ujar salah satu peserta kegiatan.
Melalui kegiatan ini, BKKBN bersama KUA Banyuates berharap lahir generasi muda yang berilmu, berakhlak, dan berencana dalam membangun masa depan. (Fatkhul/Red)
