Friday, 7 Nov 2025
Berita

Basah-Basahan Demi Dakwah, Penyuluh KUA Robatal Tetap Jalankan Kajian di Lapas Sampang

kemenagsampang.com-Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sampang, Senin (3/11/2025), tak menyurutkan langkah Sofatul Jennah, Penyuluh Agama Islam KUA Robatal, untuk menunaikan tugas mulianya: membimbing warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampang melalui kajian kitab kuning.

Dengan kerudung masih basah dan senyum yang tetap mengembang, Sofatul tiba di Lapas setelah menempuh perjalanan puluhan kilometer dari Robatal. “Hujan bukan alasan untuk berhenti berdakwah. Justru di situlah ujian keikhlasan kita sebagai penyuluh, apakah tetap teguh menyampaikan kebaikan di tengah keadaan yang tidak mudah,” ujarnya penuh ketulusan.

Setibanya di aula pembinaan, puluhan warga binaan telah menunggu. Tanpa basa-basi, Sofatul memulai kajian kitab fiqih yang membahas tentang sujud sahwi dan hal-hal yang membatalkan salat. Dengan bahasa lembut dan penjelasan sederhana, ia menekankan bahwa sujud sahwi adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba yang khilaf.

“Sujud sahwi itu tanda bahwa Allah memberi ruang bagi kita untuk memperbaiki kekhilafan. Ini bukti cinta, bukan hukuman,” tutur Sofatul di hadapan peserta kajian yang menyimak penuh haru.

Ia mengingatkan bahwa memahami tata cara salat bukan sekadar soal hukum, melainkan juga bentuk kesadaran spiritual. “Salat itu tiang agama. Kalau salat seseorang baik, insyaallah amal lainnya juga akan baik,” imbuhnya.

Kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Beberapa warga binaan bahkan tampak aktif bertanya, sementara yang lain menitikkan air mata saat membaca ayat-ayat tentang ampunan dan taubat.

Sofiatul tidak sendiri. Ia didampingi Layli Asyiqoh, Penyuluh Agama Islam KUA Sampang, yang membuka sesi dengan tilawah Al-Qur’an bersama.

“Al-Qur’an adalah sumber ketenangan. Saat kita membacanya dengan hati bersih, Allah akan menenangkan jiwa kita, meski berada di tempat penuh ujian,” kata Layli dengan suara lembut.

Apresiasi datang dari Kepala Seksi Bimbingan Narapidana Lapas Sampang yang menilai kehadiran para penyuluh agama sebagai bagian penting dari pembinaan spiritual di balik jeruji. “Kami berterima kasih atas semangat Ibu Sofatul dan Ibu Layli. Kehadiran mereka membawa energi positif bagi warga binaan, bahkan di tengah hujan sekalipun,” ujarnya.

Bagi Sofatul, berdakwah di lapas adalah bentuk pengabdian yang paling nyata. “Dakwah bukan tentang kenyamanan. Tapi tentang menghadirkan cahaya di tempat yang jauh dari cahaya itu sendiri,” tutupnya.

Hujan yang mengguyur sejak pagi menjadi saksi perjalanan dakwah dua penyuluh tangguh ini membuktikan bahwa cahaya dakwah tidak akan padam hanya karena badai dan jarak.(Sofi/Red)

Post Comment