
kemenagsampang.com-Menikah bukan sekadar menyatukan dua hati, tetapi juga dua cara pandang menghadapi kehidupan. Kesadaran inilah yang menjadi dasar Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, dalam mempersiapkan calon pengantin (catin) agar siap memasuki bahtera rumah tangga dengan bekal pengetahuan dan kesiapan emosional yang matang.
Pada Rabu (15/10/2025), KUA Karangpenang menyelenggarakan Penyuluhan dan Pembinaan Catin periode minggu ketiga Oktober, yang dipusatkan di kantor KUA setempat. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh calon pengantin se-Kecamatan Karangpenang dan dibuka langsung oleh Kepala KUA Karangpenang, Syarif Toyyib.
“Kami sangat mengapresiasi semangat para penyuluh yang terus memberikan ilmu dan motivasi kepada calon pengantin. Semoga kegiatan seperti ini bukan hanya memperkaya wawasan, tapi juga menumbuhkan ketahanan keluarga yang kokoh,” ujar Syarif Toyyib dalam sambutannya.
Dalam kegiatan tersebut, dua materi utama menjadi sorotan penting: strategi pemenuhan kebutuhan keluarga dan keterampilan berkomunikasi dalam keluarga.
Pemateri pertama, Fauzan, menekankan pentingnya strategi yang matang untuk menghadapi dinamika rumah tangga. Ia memaparkan lima strategi utama, yakni pembagian peran yang lentur, bekerja sebagai tim, membangun relasi yang berkualitas antara kepala dan anggota rumah tangga, mengedepankan keterbukaan, serta membiasakan musyawarah dalam pengambilan keputusan.
“Keluarga yang tangguh bukan yang tanpa masalah, tapi yang mampu menyusun strategi dalam menghadapi setiap tantangan bersama,” tutur Fauzan menegaskan.
Sementara itu, pemateri kedua, Rhodatul Jannah, mengulas keterampilan berkomunikasi sebagai fondasi keharmonisan rumah tangga. Ia menekankan bahwa kemampuan mengenal diri dan pasangan menjadi bekal utama untuk memahami perbedaan dan menjaga kehangatan relasi.
“Komunikasi yang baik dimulai dari saling mengenal dan memahami. Pasangan yang mampu menjaga keterbukaan dan kedekatan emosional akan lebih siap menghadapi dinamika rumah tangga,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, diselingi diskusi ringan yang menggambarkan antusiasme para catin. Para peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru yang bermanfaat untuk membangun keluarga yang harmonis dan berdaya tahan.
Menutup kegiatan, Syarif Toyyib menegaskan pentingnya kesinambungan pembinaan seperti ini. Menurutnya, edukasi pranikah harus menjadi gerakan bersama untuk memperkuat ketahanan keluarga di tengah tantangan zaman.
“Kami berharap penyuluhan ini menjadi tradisi baik yang terus dijaga. Karena keluarga yang kuat lahir dari pasangan yang siap, saling memahami, dan tahu arah perjalanan rumah tangganya,” pungkasnya.(Said/Red)