kemenagsampang.com- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang melakukan koordinasi strategis dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Selasa (16/7), guna membahas pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Pertemuan yang digelar di Kantor Dinas Pendidikan Sampang ini menjadi forum penting dalam memperkuat sinergi antarlembaga untuk peningkatan kualitas guru PAI yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAIS) Kemenag Sampang, Akhmad Arief didampingi Imam Mahmudi, yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi PENDMA) setelah sebelumnya menjadi Plh Kasi PAIS. Keduanya diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Sampang, Fadeli.
Dalam diskusi tersebut, dibahas secara teknis dan mendalam mekanisme pelaksanaan PPG yang menggunakan dana APBD, khususnya bagi guru PAI di sekolah umum. Meski berada di bawah struktur Dinas Pendidikan, proses PPG dan Tunjangan Profesi Guru (TPG) tetap ditangani oleh Kemenag sesuai regulasi nasional.
“Koordinasi ini sangat penting untuk menjamin pemenuhan hak-hak guru PAI, terutama dalam hal profesionalisme dan tunjangan. Kami ingin memastikan tidak ada hambatan administratif maupun teknis dalam proses PPG mereka,” kata Akhmad Arief.
Ia menegaskan, kolaborasi antarlembaga menjadi kunci keberhasilan peningkatan mutu pendidikan agama di Kabupaten Sampang.
Menanggapi hal tersebut, Fadeli menyampaikan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan. “Kami mengapresiasi langkah Kemenag Sampang dalam menyelaraskan kebijakan pendidikan. Dengan kerja sama ini, kita dapat memperkuat sistem pendidikan secara menyeluruh dan meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam di sekolah,” ujarnya.
Selain pembahasan PPG, kedua pihak juga membuka ruang kerja sama lebih luas dalam pengembangan pendidikan di Kabupaten Sampang, termasuk penguatan kapasitas tenaga pendidik dan integrasi program pendidikan berbasis nilai keagamaan.
Pertemuan ini diharapkan menjadi fondasi bagi koordinasi berkelanjutan antarinstansi dalam upaya menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan guru dan peserta didik di wilayah Sampang.(Humas)





