
kemenagsampang.com-Tak hanya mengurus urusan pernikahan, KUA Kecamatan Robatal kini tampil di garda depan pembinaan generasi muda. Lewat kolaborasi lintas sektor bersama Dinas Kesehatan dan KB serta Polsek Robatal, KUA ikut mengedukasi pelajar SMKN 1 Robatal tentang bahaya perkawinan usia dini dan narkoba, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran remaja mengenai pentingnya menunda perkawinan dan menjauhi penyalahgunaan narkoba. Puluhan siswa SMKN 1 Robatal tampak antusias mengikuti kegiatan yang menghadirkan narasumber dari berbagai instansi.
Kanit Binmas Polsek Robatal, Ardan Siswanto, membuka kegiatan dengan materi tentang bahaya narkoba bagi generasi muda. Ia menegaskan bahwa narkoba adalah ancaman serius yang dapat menghancurkan masa depan pelajar dan merusak potensi generasi emas bangsa.
Sorotan utama kegiatan datang dari Sofatul Jennah, penyuluh agama Islam dari KUA Kecamatan Robatal, yang dikenal aktif dalam penyuluhan remaja. Ia membawakan materi bertema “Pentingnya Menunda Perkawinan Demi Masa Depan Bangsa” dengan menekankan bahwa pernikahan bukan sekadar urusan pribadi, tetapi keputusan besar yang berdampak sosial dan nasional.
Dalam pemaparannya, Sofatul menjelaskan perubahan regulasi pernikahan dari UU No. 1 Tahun 1974 menjadi UU No. 16 Tahun 2019, yang menetapkan batas usia menikah bagi laki-laki dan perempuan sama-sama minimal 19 tahun.
Ia juga memaparkan empat alasan penting menunda perkawinan dini: investasi pada kualitas sumber daya manusia, menurunkan angka stunting dan kematian ibu-anak, meningkatkan produktivitas nasional, serta menyiapkan calon orang tua yang berkualitas.
“Menunda perkawinan bukan sekadar menunda usia menikah, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun masa depan pribadi, keluarga, dan bangsa. Ini bagian dari kesiapan menuju generasi emas Indonesia 2045,” tegasnya.
Kepala KUA Robatal, Mohammad Rusdi melalui kegiatan ini, menegaskan komitmen lembaganya untuk tidak hanya melayani administrasi pernikahan, tetapi juga hadir sebagai mitra strategis dalam pembinaan masyarakat, khususnya remaja usia sekolah.
" Insya Allah kami akan tanpa lelah akan terus mebersamai setiap ikhtiar semua pihak yang bermaksud mencegah terjadinya pernikahan dini " pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung interaktif ini diharapkan mampu membuka wawasan pelajar tentang pentingnya mengambil keputusan hidup dengan bijak. Kolaborasi KUA, Dinas Kesehatan, dan kepolisian ini menjadi contoh nyata sinergi antarinstansi dalam membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter.(Sofi/Red)