Friday, 10 Oct 2025
Berita

KUA Robatal Dukung Skrining TBC di Pesantren Jelang Hari Santri Nasional

kemenagsampang.com-Dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2025, sinergi lintas instansi di Kecamatan Robatal tampak nyata. Puskesmas Robatal bersama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Robatal dan unsur Forkopimcam menggelar kegiatan skrining Tuberkulosis (TBC) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Desa Garduwak, Lepelle, Kabupaten Sampang, Senin (6/10).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular di lingkungan pesantren — yang dikenal padat aktivitas dan interaksi santri.

Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan promotif dan preventif di bidang kesehatan masyarakat, KUA Kecamatan Robatal turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Rosyidin, staf KUA Robatal yang hadir mewakili lembaga, menegaskan bahwa KUA tidak hanya berperan dalam pembinaan keagamaan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dalam menjaga kesehatan umat.

“Keterlibatan KUA Robatal dalam kegiatan ini merupakan bentuk sinergi nyata untuk mendukung kesehatan masyarakat berbasis pesantren. Deteksi dini TBC sangat penting agar dapat segera ditangani dan dicegah penyebarannya,” ujar Rosyidin di sela kegiatan.

Dalam pelaksanaan skrining, Puskesmas Robatal menurunkan tim medis profesional untuk melakukan pemeriksaan langsung kepada para santri dan pengasuh pondok. Selain pemeriksaan, kegiatan juga diisi dengan edukasi kesehatan mengenai gejala TBC, pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta langkah-langkah pencegahan lainnya.

Kepala Puskesmas Robatal, Beny Irawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program kesehatan terpadu dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional, sekaligus wujud perhatian terhadap kesehatan santri sebagai generasi penerus bangsa.

“Santri adalah aset bangsa. Dengan tubuh yang sehat, mereka dapat belajar dan beribadah dengan baik. Karena itu, pencegahan TBC menjadi prioritas di lingkungan pesantren,” ungkap Beny Irawan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta lingkungan pesantren yang sehat, aman, dan bebas dari penyakit menular, sekaligus memperkuat kolaborasi antara lembaga kesehatan, KUA, dan masyarakat dalam membangun kesadaran hidup sehat.(Sofi/Red)

Post Comment