
kemenagsampang.com-Suasana haru menyelimuti Pesantren At-Taubah Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sampang, Kamis (23/10/2025). Dua Penyuluh Agama Islam KUA Sampang, Laili Asyiqoh dan Makkiyah, hadir memberikan siraman rohani bagi para santri binaan perempuan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin penyuluhan keagamaan Kementerian Agama Kabupaten Sampang, yang bertujuan membina spiritualitas dan memperkuat semangat hijrah para warga binaan.
Dalam sesi tausiyahnya, Laili Asyiqoh mengangkat tema “Kewajiban Amar Makruf Nahi Mungkar bagi Setiap Muslim.” Ia menegaskan bahwa dakwah bukan hanya tugas para ustaz, melainkan tanggung jawab moral setiap umat Islam.
“Amar makruf nahi mungkar bukan hanya tugas penyuluh. Setiap muslim punya kewajiban menegakkan kebaikan, di manapun berada, termasuk di tempat ini,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Makkiyah membawakan materi bertema “Lima Obat Hati untuk Mendekatkan Diri kepada Allah.” Ia menekankan pentingnya memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, menjaga silaturahmi, mendengarkan nasihat orang saleh, serta berdoa dan beristighfar.
“Hati manusia akan tenang bila selalu dihubungkan dengan Allah. Jangan biarkan hati kita kering dari Al-Qur’an dan zikir,” pesan Makkiyah lembut namun menggugah.
Sesi dakwah ini meninggalkan kesan mendalam bagi para santri binaan. Seorang peserta berinisial QQ mengaku terharu dan bertekad memperbaiki diri setelah bebas.
“Bulan depan saya keluar dari rutan ini. Mohon doanya agar saya bisa kuliah dan jadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga berpesan agar teman-temannya berhati-hati dalam bermedia sosial.
“Dulu orang bilang mulutmu harimaumu, tapi sekarang jarimu bisa jadi masalahmu,” katanya reflektif.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah tidak mengenal batas. Di balik tembok rutan, cahaya ilmu dan bimbingan rohani terus mengalir menuntun para santri binaan menemukan arah hidup yang baru.
Dengan semangat “Tiada Hari Tanpa Dakwah,” para Penyuluh Agama Islam KUA Sampang terus bergerak menebar kebaikan, menjadi lentera bagi siapa pun yang ingin kembali ke jalan Allah.(Halimi/Red)