kemenagsampang.com -Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang melalui Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji, termasuk dalam proses penggabungan mahram bagi jamaah yang terpisah dari keluarganya. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Kemenag Sampang menggelar sesi wawancara untuk memastikan keabsahan hubungan nasab dan kekeluargaan jamaah haji pada Selasa (25/02) di ruang Seksi PHU.
Dalam wawancara ini, sebanyak enam jamaah haji yang mengajukan penggabungan mahram diperiksa secara administratif guna memastikan kepatuhan terhadap Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 142 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pengisian Kuota Haji Reguler dan Pelunasan BPIH Reguler Tahun 1446 H/2025 M.
Plt. Kasi PHU Kemenag Sampang, Sayfuddin, menegaskan bahwa keberadaan mahram dalam perjalanan haji sangat penting, terutama bagi jamaah perempuan. Selain menjamin keamanan dan kenyamanan, penggabungan mahram juga bertujuan memastikan kelancaran ibadah haji.
"Perjalanan haji membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat. Penggabungan mahram menjadi langkah strategis agar jamaah dapat menjalankan ibadah dengan optimal. Melalui wawancara ini, kami memastikan hubungan nasab dan kekeluargaan jamaah yang ingin bergabung dengan mahramnya sudah sesuai aturan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penempatan kuota," jelasnya.
Selain wawancara langsung, Seksi PHU juga melakukan verifikasi dokumen pendukung, seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dan dokumen resmi lainnya. Verifikasi ini bertujuan mencegah kesalahan administrasi serta memastikan seluruh pengajuan penggabungan mahram memenuhi syarat sesuai regulasi haji yang berlaku.
Dalam proses wawancara, Sayfuddin didampingi oleh Penyusun Bahan Pendaftaran atau Pembatalan Haji Reguler, Zainol Fatah. Dengan sistem yang transparan dan sesuai regulasi, Kemenag Sampang memastikan jamaah haji dapat berangkat ke Tanah Suci dalam kondisi nyaman, aman, dan tertib.(Humas)
