Tuesday, 22 Apr 2025
Berita

Lestarikan Budaya Bangsa, MTsN 1 Sampang Gelar Pelatihan Eco Print Dan Batik Kreatif

kemenagsampang.com -Dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober dan menjaga kelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa, MTs Negeri 1 Sampang mengadakan pelatihan Eco Print dan Batik Kreatif

Acara yang digelar hari Senin, (07/10/2024) ini sukses menarik perhatian, dengan partisipasi 25 guru yang antusias mempelajari teknik batik inovatif. Kegiatan ini menjadi langkah besar dalam menjaga nilai-nilai budaya sambil memperkenalkan konsep modern dan ramah lingkungan dalam dunia batik.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber andal, yaitu Moh Sulaiman Sanusi, seorang pakar seni dan Guru Seni Budaya MTs Negeri 1 Sampang, serta Moh Soiful, mahasiswa seni rupa Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Mereka memberikan pemahaman dan pelatihan langsung tentang teknik membatik, termasuk eco print, dan batik kontemporer.

Dalam sambutannya, Kepala MTsN 1 Sampang  menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru yang telah berpartisipasi dalam pelatihan ini. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan ini untuk memperkaya pengetahuan para guru dalam bidang seni batik, yang nantinya dapat diaplikasikan kepada para siswa.

"Pelatihan ini sangat berharga karena tidak semua sekolah memiliki kesempatan untuk mengadakan pelatihan membatik seperti ini. Semoga ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat bagi para siswa dan guru," ujar Matrapi.

Matrapi juga menjelaskan bahwa madrasah akan melaksanakan proyek di bulan Oktober ini dengan tema kearifan lokal. Proyek ini akan melibatkan seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9, dengan fokus pada pembuatan batik yang berbeda di setiap tingkatan.

" Kelas 7 akan membuat Batik Jumputan, kelas 8 akan mengerjakan Batik Kontemporer, dan kelas 9 akan membuat Batik Motif Daerah. Setiap kelas akan dipandu oleh seorang guru pendamping dan penanggung jawab untuk memastikan keberhasilan proyek " terangnya

Matrapi berharap agar proyek batik di MTs Negeri 1 Sampang tidak hanya menjadi bagian dari pembelajaran, tetapi juga mampu menjadi wadah bagi para siswa untuk menyalurkan kreativitas mereka. Ia juga berharap agar madrasah ini dapat menghasilkan batik-batik kreatif yang bisa disuplai ke daerah lain.

"Melalui pembelajaran batik ini, saya berharap inovasi-inovasi baru dalam dunia perbatikan dapat muncul. Para guru diharapkan dapat menguasai keterampilan ini dan menularkannya kepada siswa, sehingga generasi muda lebih sadar akan pentingnya melestarikan budaya daerah," tutupnya

Dalam pelatihan, Moh Sulaiman Sanusi menjelaskan teknik eco print yang menggunakan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga sebagai pewarna dan pola pada kain. Teknik ini dianggap ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Para peserta diajarkan langkah-langkah praktis untuk membuat kain eco print, mulai dari penempelan daun hingga proses penjemuran.

Di sisi lain, Moh Soiful menjelaskan tentang Batik Kontemporer yang lebih bebas dalam pola dan penggunaan warna. Batik jenis ini tidak terikat oleh tradisi, dengan pola-pola modern dan warna yang lebih dinamis. Penggunaan pewarna buatan seperti Rhemasol menjadi salah satu ciri khas Batik Kontemporer yang menghasilkan warna cerah dan gradasi yang menarik.

Pada pelatihan yang berlangsung selama sehari ini, para guru tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga langsung mempraktikkan berbagai tahap dalam proses pembuatan batik, mulai dari menggambar motif hingga penjemuran kain.(Humas)

Post Comment