
kemenagsampang.com -MTs Negeri 1 Sampang kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan inovasi pembelajaran berbasis praktik nyata. Melalui mata pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA), madrasah ini memperkenalkan teknik pembuatan batik ecoprint kepada para siswa sebagai bagian dari pembelajaran interaktif yang ramah lingkungan.
Kepala MTs Negeri 1 Sampang,Matrapi menjelaskan bahwa ecoprint adalah teknik cetak kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tanaman. "Keunggulan batik ecoprint adalah ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan sintetis atau kimia, sehingga tidak mencemari lingkungan, baik tanah, air, maupun udara," ungkapnya.
Matrapi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya memahami teori sekaligus mempraktikkannya. Dengan memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, siswa tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi juga belajar tentang gaya hidup berkelanjutan yang berdampak positif bagi alam.
"Kami berharap para siswa dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan kreativitas mereka melalui batik ecoprint ini," tambah Bapak Matrapi.
Proyek ecoprint ini diikuti oleh siswa kelas 7A hingga 7E yang dilaksanakan setiap Selasa di kelas masing-masing. Para siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk mempermudah proses pembuatan yang memakan waktu cukup lama. Guru seni dan budaya, Bapak Sanusi, menjelaskan bahwa setiap kelas memiliki pendamping yang bertanggung jawab memandu proses, mulai dari menjiplak daun hingga tahap akhir penyelesaian.
Salah satu guru pendamping, Raudhatul Jannah, menuturkan bahwa proses ecoprint memerlukan kekompakan antaranggota kelompok. "Tahapan ecoprint tidak hanya menjiplak daun, tetapi juga melibatkan proses penguncian warna menggunakan air tawas atau tunjung, kemudian dijemur dan disetrika agar hasilnya tahan lama," jelasnya.
Dengan mengintegrasikan seni tradisional dan kesadaran lingkungan, MTs Negeri 1 Sampang membuktikan bahwa pembelajaran bisa menjadi media untuk menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.(Humas)