kemenagsampang.com -Dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing Pendidikan Madrasah, khususnya dalam pengembangan pengetahuan, ketrampilan, kepribadian serta seni dan olahraga,. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang i melalui Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma), menyelenggarakan kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) jenjang MTs se Kabupaten Sampang
Hadir apada acara pembukaan, Kepala Kemenag Sampang Abdul Wafi, Kasi Pendma Kemenag Sampang Wahyu Hidayat, Kapolsek Sampang Iptu Tomo , Kepala Satker Madrsah, Ketua Pokjawas, Ketua Kelompok Kerja Madrasah dan para dewan juri serta official.
Kegiatan yang dilangsungkan di aula MTsN 1 Sampang itu, dibuka langsung oleh Kepala Kemenag Sampang Abdul Wafi.
Dalam sambutannya Kepala Kemenag Sampang menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya kegiatan porseni jenjang MTs Tingkat Kabupaten Sampang.
“ Selamat dan sukses ata terselenggaranya porseni ini dan kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan acara “ ujar Abdul Wafi.
Abdul Wafi berharap dengan adanya porseni ini dapat menggali potensi siswa-siswi yang berbakat di bidang olah raga dan seni,yang bisa diwadahi dalam sebuah wadah pembinaan.
“Kalau ditangani secara sungguh- sungguh,Insya Allah akan melahirkan siswa-siswa Madrasah yang benar-benar unggul dan berprestasi,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa porseni bukan sekedar ajang untuk mencari kemenangan agar menjadi yang terbaik, namun porseni juga merupakan ajang silaturahmi sesama warga MTs untuk semakin memperkuat hubungan persaudaraan.
Oleh karena itu mantan Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan ini berharap agar dalam pertandingan maupun perlombaan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan sportivitas, yang dilandasi semangat kekeluargaan sehingga di satu sisi dapat meraih prestasi, namun di sisi lain hubungan persaudaraan tetap terjaga.
Kepada juri dan hakim, Kepala Kantor Kemenag Sampang Abdul Wafi mengingatkan untuk selalu menjaga netralitas, jujur dan adil dalam memimpin pertandingan atau perlombaan. “Sehingga para atlet merasa tidak dirugikan,” pungkasnya.(red)
